Kamis, 04 April 2019

Resep Telur Gulung Tusuk, Camilan Sederhana ala Rumahan


Bu, buatin Zahra kayak gini ya? Suara anak bungsu saya dengan lembutnya. Lalu saya pun mengiyakan dan dia terlihat senang sekali. Tapi sayang, permintaannya hanya angin lalu. Saya lupa untuk membuatkannya, hehehe alasan nih yaa padahal males ke dapur. Hufttt ibu seperti apa saya ini ya, kok tidak memenuhi permintaan anaknya.

Sampai ketika suatu sore, disaat saya sedang beristirahat efek penyakit migrain kumat...Ckckckckkckott, dua bersaudara sedang asyik berbincang-bincang mengobrolkan sesuatu. Ternyata Zahra mengajak kakaknya (anak sulung saya) untuk membuat telur gulung. Nah, kebetulan anak sulung saya ini kalau lagi tidak punya lauk atau makanan pasti rajin ke dapur masak mi instant, nasi goreng atau telur dadar. Di suka sekali untuk membuat itu semua. Begitu adiknya ngajak, langsung deh mereka buat sendiri.

Beberapa menit kemudian, ada suara cekikikan di meja makan...Oala mereka gagal membuat telur gulung. Yang ada hanya telur dadar. Mereka tak kecewa, malah mencari penyebab kegagalan. Ya namanya anak-anak asal menebak-nebak.  Itu membuat saya tersenyum mendengar ucapan mereka. Akhirnya saya bilang kepada mereka bahwa besok kita akan beli bahan-bahannya dulu, terus membuatnya bersama-sama.

Tahukah, Dears telur gulung merupakan jajanan hits generasi 90an. Saat ini muncul lagi di para penjual gerobak. Anak saya suka sekali dengan telur, makanya ketika pulang sekolah jika ada penjual gerobak berjualan di sekolah pasti  beli. Sedikit ragu juga seh dengan tingkat kebersihannya. lebih baik saya buat sendiri demi kesehatan anak daripada terus membelinya di sekolah.

Yuk, coba buat sendiri resep telur gulung tusuk sederhana dengan bahan murah meriah berikut ini.

1. Bahan-bahan
- 3 butir telur ayam
- Merica bubuk secukupnya
- Garam secukupnya
- Air kaldu secukupnya (boleh pakai atau tidak)
- Daun bawang seledri secukupnya
- Minyak goreng
- Tusuk sate secukupnya

2. Langkah Pembuatan
- Siapkan bahan
- Pecahkan 3 telur ayam, lalu masukkan ke dalam botol sajian kecap atau saos.
- Tambahkan merica bubuk, air kaldu dan garam secukupnya.
- Iris lembut daun bawang seledri, lalu masukan ke botol
- Kocok hingga teksturnya benar-benar cair.

3. Tips Pembuatan Anti Gagal
- Panaskan wajan, lalu masukkan minyak goreng sekitar setengah wajan.
- Pastikan minyak hingga panas 3-5 menit lalu kecilkan api di posisi sedang ( Api tidak besar maupun kecil)
- Masukan ujung tusuk sate ke dalam minyak panas
- Setelah itu tuang kocokkan telur yang ada di botol sedikit demi sedikit secara memutar.
- Tunggu sekitar 3-5 detik lalu gulung telur dengan tusuk sate secara cepat dan tarik ke pinggir wajan.
- Angkat
- Lakukan berulang kali proses ini hingga telur habis.

Mudah bukan, Dears? Lebih enak lagi telur gulung bisa kamu isi dengan sosis, bihun atau keju. Nyummiiiii rasanya. Oh ya sajikan saat hangat dan tambahkan toping seperti saos atau mayonaise. Telur gulung ini cocok untuk lauk anak-anak juga loh. Jika gagal, cobalah terus, ya.
Happy Cooking!

Salaam,




#SETIP
#SEmingguTIgaPostingan
#estrilookchallenge
#estrilookcommunity
#daysixteen







Bale Kanoman Resto, Konsep Khas Rumah Joglo yang Nyaman


Hai Traveler,

Tahu tidak? Mungkin kamu baru dengar nama rumah makan ini. Saya juga baru tahu setelah ada undangan acara makan siang dari salah satu teman, karena di hari ulang tahunnya. Ternyata tak hanya rumah makan di kawasan Jogja Utara yang mengusung konsep tradisional atau Jawa. Di daerah saya sekitar Jogja Selatan juga ada. Sudah sekitar 1 bulanan rumah makan ini dibuka.

Makan-makan gratis lagi nih hikhik, ambil kesempatan ke tempat baru sambil bersilahturahmi dan berniat menuliskan di blog juga. Wuah, senengnya bukan main punya ide tulisan tentang tempat ini. Nah, rumah makan yang berkonsep Jawa ini namanya Bale Kanoman. Jadi teringat dengan Keraton Kanoman di Cirebon, sehingga saya sempat berpikir menu apa saja yang ada di Bale Kanoman, apa menu khas Cirebon atau menu daerah Jogja. Pastinya menu asli Indonesia yang rasanya bakal tak terlupakan. Berikut ulasan rumah makan ini, check it out yuk.

1.  Bernuansa Khas Rumah Adat Joglo



Bale Kanoman mengusung nuansa rumah joglo yang tenang dan nyaman. Rumah makan yang berkonsep terbuka ini menjadikan kamu bebas memandangi pemandangan sekitar. View yang bisa dinikmati adalah pemandangan sawah. Terlihat begitu indah.

2. Beragam Menu Tradisional




Menu makanan yang disajikan sangat bervariasi. Semuanya lebih ke menu rumahan khas Indonesia, mulai dari mangut lele, pepes ikan teri, dadar telur, tempe/tahu bacem, sayur lodeh, sayur asem, sayur brongkos, oseng kacang panjang, oseng bunga pepaya. Pokoknya menunya lengkap. Ada aneka jenang juga, lho. Saat  melihat menu-menu tersebut saya  menjadi tergiur dengan semua masakan yang disajikan. Oh ya penyajian semua masakan dan aneka jenang dengan cara buffet (prasmanan).

3. Fasilitas yang Disediakan




Selain memiliki ukuran yang luas dan pendopo joglo, rumah makan Bale Kanoman juga dilengkapi fasilitas parkir yang luas. Bagi umat muslim disediakan mushola yang tidak begitu besar untuk beribadah. Disini juga ada arena bermain untuk anak-anak. Kapasitas tempat duduk yang bisa menampung sekitar 150 orang. Kamu juga bisa memilih duduk dengan cara lesehan membuat suasana begitu nyaman.

4. Lokasi yang Cukup Strategis


Dears, kamu tidak usah bingung untuk mencari lokasi Bale Kanoman karena berada di selatan RS Jogja (Wirosaban) tepatnya di Jl. Ki Ageng Pemanahan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Lokasinya cukup strategis, mudah ditemukan.

5. Berfoto Selfie


Tidak hanya menikmati berbagai menu dan indahnya pematang sawah, di Bale Kanoman kamu bisa berfoto ria dengan latar belakang transportasi tradisional. Ada kerangka delman, becak dan sepeda onthel. Nah, kamu bisa mengambil foto sesuka hati dan menjadikan beberapa momen di tempat ini.



Gimana Traveler, tertarik untuk mencoba rumah makan satu ini? Kalau sedang di Jogja, sempatkan ke rumah makan satu ini. Semoga ulasan dari saya ini dapat bermanfaat bagi kamu yang ingin mencari rumah makan bernuansa tradisional di sekitar Jogja Selatan.


Salaam,






#SETIP
#SEmingguTIgaPostingan
#estrilookchallenge
#estrilookcommunity
#dayfifteen


















Selasa, 02 April 2019

Makna Aneka Sega dalam Tradisi Masyarakat Jawa


Dalam kehidupan masyarakat Indonesia  banyak ditemukan hal-hal unik.  Salah satunya mengenai berbagai macam nasi atau sego.  Banyak makna yang terkandung di dalamnya. Tak hanya sebagai makanan yang bisa dinikmati, ternyata berbagai macam sego ini banyak saya jumpai di dalam acara syukuran maupun upacara adat, seperti :

1. Sego Gurih


Sego Gurih banyak dikenal di kalangan masyarakat di Yogyakarta. Sego ini dimasak dengan santan dan garam hingga rasanya menjadi gurih. Di Yogyakarta masih ada mitos tentang sego gurih di setiap perayaan sekaten, bahwa dengan memakan sego gurih dipercaya akan mendatangkan keberkahan dan kemakmuran bagi orang yang menikmatinya.

2. Sega Liwet



Namanya sega liwet, namun cara pembuatanya tidak harus dengan cara diliwet, melainkan bisa juga dikukus. Sego liwet wajib disediakan pada saat terjadi gempa bumi, dengan beraneka lauk pauk disertai lantunan doa. Para abdi dalam keraton menyantap sega liwet tanpa beralas piring hanya dengan sepincuk daun pisang sebagai alasnya. Ini merupakan simbol kesederhanaan.

3. Sega Golong


Masyarakat Jawa Tengah menyajikan sega golong untuk upacara perkawinan, sunatan, dan kelahiran. Sega golong disajikan dengan berbagai kelengkapan lauk pauk. Makna dari sega golong adalah menyatukan tekad. Dalam upacara perkawinan, penyajiannya   adalah 2 buah sega golong yang masing-masing diselimuti oleh telur dadar, pecel, dan daun kemangi. Maksudnya yaitu menggambarkan kedua insan yang saling membantu dalam menjalani   kehidupan berumah tangga.

4. Sega Wiwit



Sebelum masa panen tiba, masyarakat Jawa khususnya petani menyajikan sega wiwit. Menu ini sebagai ungkapan doa syukur atas limpahan hasil panen dari Tuhan YME. Tradisi wiwitan sendiri bermakna akan terjalinnya hubungan keselarasan antara petani dengan alam. Sega wiwit biasanya dibentuk seperti tumpeng dan diletakkan di atas tampah  yang terbuat dari anyaman bambu.

5. Sega Ambengan


Sega ambengan atau asahan adalah berupa nasi putih disertai lauk pauk kering dan sambal cabuk. Sambal cabuk terbuat dari ampas buah wijen. Sega ambengan ini melambangkan permohonan ampunan bagi orang yang meninggal agar diampuni segala dosa-dosanya, dan bagi keluarga yang ditinggalkan dapat memperoleh ampunan Tuhan.

6. Sega Punar


Sega punar sering disebut sega kuning. Sega yang dimasak dengan santan dan sedikit parutan kunyit sehingga berwarna kuning. Sega punar melambangkan simbol kebersihan. Biasanya sega punar ini disajikan dengan lauk pauk, seperti kedelai hitam, abon, telur, sambal goreng, ayam goreng. Dalam upacara perkawinan adalah sebagai gambaran bersatunya pasangan suami istri yang diharapkan dapat seiring sejalan dalam membangun rumah tangga.

Diantara 6 sega tersebut, saya paling suka dengan sega gurih. kamu sendiri, sering makan sega yang mana, Dears?

Salaam,







#SETIP
#SEmingguTIgaPostingan
#estrilookchallenge
#estrilookcommunity
#dayfourteen