Kamis, 24 Januari 2019

5 Aktivitas Ini Tak Hanya Liburan Semata, Ternyata Bisa Jadi Ecotherapy Buat Anak-anak.


Berawal dari membuka file foto pribadi. Ada beberapa foto anak-anak saya saat menikmati liburan. Lalu, saya berkeinginan untuk menulis tema ini. Ternyata liburan yang kami lakukan berkaitan dengan alam. Yup, tak jauh dari istilah ecotherapy, mungkin ada yang menamakan terapi hijau atau terapi lingkungan.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, orang tua harus bisa merebut perhatian anak-anak  agar tidak tenggelam dalam dunia digital. Salah satu cara saya adalah  mengajak mereka berlibur sambil bermain di alam, sehingga mereka tidak menjauhkan diri dari alam bebas. Ini sangat berarti bagi mereka untuk mendapatkan udara segar, tidak hanya diam di dalam rumah.

Yuk, simak 5 aktivitas ala keluarga saya yang bisa jadi ecotherapy untuk anak-anak.

1. Memancing


Anak-anak saya perkenalkan dengan kegiatan ini sejak mereka kecil. Sebenarnya sih si bapak yang suka sekali dengan hal ini. Salah satu kegiatan di alam bebas ini mampu membuat pikiran anak-anak jadi rileks. Mereka butuh kesabaran dalam menanti ikan datang untuk memakan umpan. Setelah ikan datang dan memakan umpan, mereka berjingkrak-jingkrak senang walau sesekali ikannya pergi lagi. Memang menyenangkan dan mengasyikan. Hufftt ternyata bisa untuk melatih konsetrasi juga, lho. Ketika melempar umpan tidak hanya sekedar melempar saja, perlu untuk konsentrasi ke arah mana umpan yang akan dilempar. Tentunya ke tempat yang tepat, dimana ikan-ikan berkumpul.

2. Bermain di Pantai


Saya suka sekali mengajak anak-anak ke pantai. Lingkungan terbuka seperti ini bagus untuk mereka. Ah, bagus buat saya juga nih.  Di samping anak-anak senang bermain pasir dan ombak, saya pun senang melihat mereka tertawa lepas bebas di pantai. Tak hanya senang, bahkan mereka bisa merasakan kehangatan angin laut dan mengeksplorasi lingkungan pantai. Mereka tidak bosan bermain, sementara saya sudah lelah dan kehabisan akal untuk menemani. Saya rasa, hal ini akan  menjadi pengalaman yang berharga buat mereka. Seru dan asyik.

3. Bermain di Hutan


Ini bukan  bermain bebas di hutan yang seperti kalian kira, lho. Bermain di hutan yang saya maksud adalah hutan di kawasan wisata. Sekarang sudah banyak hutan dan cagar alam  yang difungsikan menjadi daerah wisata. Ternyata kalau mengajak anak-anak ke hutan, mereka akan mendapatkan  pembelajaran yang lengkap . Misalnya ketika mereka tiba disini, mereka akan melakukan hal yang tidak dapat dilakukan di rumah ataupun sekolah. Mereka akan bereksplorasi dan menambah pengalaman menemukan tumbuhan dan hewan yang asing bagi mereka. Oh ya, anak-anak bakal mengeluarkan keringat banyak disini, karena aktivitas yang mereka lakukan adalah berjalan. Gerak dan tingkah anak-anak saya, ampun superrr. Saya sampai ngos-ngosan berjalan bersama mereka.

4. Berlibur di Kebun Binatang


Buat saya, kegiatan ini merupakan hal yang bisa membantu anak untuk mengenal empati kepada sesama makhluk hidup khususnya hewan. Tak hanya itu, kegiatan ini bersifat mendidik. Di tempat  ini, anak-anak bisa menghirup udara terbuka dan menjelajahi lingkungan. Mereka akan menemukan hal baru, mengenal hewan-hewan yang dilindungi. Intinya, mereka bisa bebas bermain sesuka hati sambil belajar.

5. Bermain di Sawah


Nah, satu hal ini termasuk ecotherapy yang sederhana. Saat saya dan keluarga ke Wonosari terdapat banyak hamparan hijau membentang. Lalu, kami berhenti sejenak. Saya ajak anak-anak untuk turun ke sawah. Mereka berjalan di tengah sawah sesuka hati, bahkan sambil bermain di aliran air yang berfungsi untuk mengairi sawah. Mereka tidak takut basah dan kotor. Melepas penat dengan cara yang sederhana, siapa seh yang ga suka?  Oh ya dengan melihat pemandangan hijau mampu menyehatkan alat penglihatan, lho. Kondisi mata akan segar kembali.

Itulah beberapa aktivitas ala keluarga saya. Sebenarnya masih ada aktivias  yang belum terlaksana bersama mereka, yaitu camping di pegunungan 😎. Mari, yuk, kita sisihkan waktu, ajak anak-anak untuk lebih dekat dengan alam. Biarkan mereka dapat bereksplorasi dan berinteraksi dengan nyaman.

Salaam,


Sabtu, 12 Januari 2019

Waspada, Inilah 11 Bahaya Dibalik Buah Kelengkeng Bagi Kesehatan Tubuh


Dears,
Pasti kamu tahu dengan buah yang satu ini. Buah yang tumbuhnya bergerombol  ini terkenal dengan kandungan gizi didalamnya yaitu, kalori, karbohidrat, vit A, vit B1, vit B2, vit B3, vit C , magnesium, zinc, fosfor dan kalori.  Banyak  anak-anak maupun orang dewasa menyukai buah ini, termasuk keluarga saya. 
Selain terdapat banyak manfaat, ternyata buah kelengkeng mempunyai dampak buruk juga buat kesehatan. Buahnya sendiri berwarna coklat kekuningan, rasanya manis dan segar. Daging buah tipis dengan warna putih bening, harga terjangkau serta mudah ditemukan di beberapa tempat yang jual bermacam jenis buah-buahan.

Oh ya Dears, jika kamu belum memahami cara mengkonsumsi yang benar, bakal mengalami dampak buruk lho. Seperti dilansir dari halosehat.com  ada 11 bahaya buah kelengkeng untuk kesehatan tubuh, inilah penjelasannnya.

1.  Kadar Gula Meningkat
Bagi seseorang yang memiliki riwayat diabetes tidak menutup kemungkinan bisa menyerang pada seseorang yang  tidak memiliki keturunan diabetes, jika mengkonsumsi kelengkeng secara berlebihan. Kandungan zat fruktosa yang cukuo kuat pada kelengkeng dapat menyebabkan tubuh kesulitan dalam memproses pemecahan lemak dan asam urat.

2. Obesitas
Kandungan karbohidrat pada buah ini dapat membentuk jumlah gula menjadi meningkat dan mengubahnya menjadi lemak. Anak-anak atau orang dewasa dapat mengalami peningkatan berat tubuh jika mengkonsumsi berlebihan dan dalam jangka panjang.

3. Keracunan
Hati-hati kalau makan buah kelengkeng berlebihan  di pagi hari tanpa sarapan terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan keracunan. Gejala awal berupa mual-mual, sakit perut , muntah dan sakit kepala. Nah ini yang sering saya abaikan,mulai tahu kalau berbahaya ya jika kebanyakan.

4. Mengganggu  Hormon Pria
Jika pria membuka kulit kelengkeng dengan mulutnya maka dapat menyebabkan efek buruk pestisida masuk ke dalam rongga mulut sehingga mengganggu horman pria. Perubahan hormon yang terjadi adalah memperkecil bentuk serta fisik dari alat kelaminnya.

5. Gangguan Pencernaan
Dears, bagi kamu yang memiliki gangguan lambung dianjurkan mengkonsumsinya tidak berlebihan agar asam lambungnya tidak meningkat dan tidak menekan jaringan organ usus. Jikalau hal ini terjadi maka gangguan pencernaan tidak dapat dihindari karena efek panas pada kelengkeng memicu sakit perut bahkan dapat terkena diare.

6. Bisa Terserang  Sakit Kepala
Bahaya yang satu ini dikarenakan memakan buah kelengkeng tanpa makan makanan yang memiliki nutrisi lain seperti diimbangi makan nasi, sayuran hijau, jenis daging dan buah-buahan. Jadi sebaiknya makan makanan yang bernutrisi dulu ya, Dears.

7. Merusak Organ Janin
Nah, yang ini untuk ibu yang sedang hamil wajib tahu. Bahaya mengkonsumsi buah kelengkeng yang telah tercemar pestisida dan radikal bebas termasuk bakteri dapat mengiritasi organ janin secara bertahap, bahkan dapat mempersulit perkembangan tubuhnya. Janin mengalami bobot dan ukuran tubuh yang kecil karena kelainan pada organ tubuhnya misal hati, jantung, paru atau limpa ketika dilahirkan.

8. Menghambat Proses Kelahiran
Ibu hamil dalam  usia kehamilan antara 7-9 bulan secara rutin mengkonsumsi buah ini berlebihan  dapat menghambat proses kelahiran lho, Dears. Sifatnya yang panas dan dapat menekan rahim serta posisi bayi menjadi lebih aktif untuk melakukan pergerakan.

9. Mempercepat Keguguran
Satu lagi Dears, bahaya bagi ibu hamil dalam usia kandungan 3 bulan kebawah  ketika mengkonsumsi buah kelengkeng terlalu banyak setiap hari. Efek panas dan bahan kimia pestisida yang masuk pada buah ini ketika penyemprotan mampu meluruhkan janin yang terbentuk belum sempurna.

10.  Gangguan Motori Anak
Dears, jika kamu mempunyai anak usia dibawah 3 tahun baiknya jangan membiarkan mengkonsumsi buah yang satu ini terlalu banyak setiap hari. Bahayanya disebabkan karena sifat panas dan efek ketagihan yang dapat memicu anak tidak memyukai buah-buahan lain dan makanan bernutrisi lain sehingga mengganggu perkembangan intelektual gerak dan instingnya secara visual menjadi lambat.

11. Memicu Penyakit Ginjal
Buah kelengkeng ini mengandung kalium yang tinggi dan tidak baik bagi penderita ginjal atau seseorang yang sedang menjalani program pemulihan pasca operasi organ ginjal. Zat kalium berlebihan dapat menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan dalam mengontrol racun yabg ada dalam aliran darah hasil dari makanan dan radikal bebas.

Itulah Dears, bahaya buah kelengkeng yang wajib kamu  ketahui. Namun, semua harus dikonsumsi sesuai  kebutuhan tubuh dengan porsi yang cukup. Sehat itu penting, hidup sehat itu wajib. Be healthy, be happy. Semoga bermanfaat.

Salaam,

Minggu, 06 Januari 2019

Bukan Hanya Sebagai Makanan, Tanaman Talas Juga Punya 5 Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh

Foto: pixabay.com

Dears
Kamu tahu tanaman  talas? yang biasa tumbuh di daerah persawahan serta pinggiran sungai. Tanaman ini mengingatkan saya sewaktu saya masih kecil. Saya suka sekali makan  umbinya ini, entah direbus atau digoreng.  Sebenarnya tanaman  ini sudah dikenal di era tahun 1950 sebagai makanan favorit. Batang talas atau lompong  bisa dimasak berkuah santan ataupun dijadikan oseng-oseng. Oh ya, sudah banyak lho toko oleh-oleh menjual kripik talas  sebagai camilan, bahkan diolah menjadi brownies.

Foto: pixabay.com

Kalau kamu ingin membuat olahan lompong, harus pandai memasaknya agar terhindar dari rasa gatal. Bakal ketagihan juga jikalau masaknya benar.  Buat kamu yang suka makan buntil, daunnya inilah yang dipakai untuk membalut isinya. ..ih jadi ngecesss pengen makan buntil daun lompong. Rahasia olahan talas agar tidak gatal yaitu biarkan tanaman ini layu setelah dicabut. Tujuannya agar menghilangkan getah yang membuat gatal. Setelah tanaman layu baru bisa diolah. Inilah yang nenek  beritahukan ke saya. 

Lodeh lompong
foto: cookpad.com

Setelah saya membaca dari berbagai sumber, tanaman  ini selain sebagai bahan makanan ternyata juga bermanfaat buat kesehatan lho. Berikut 5 manfaat talas bagi tubuh yang perlu kamu ketahui. 

1. Meningkatkan Kesehatan Mata
Antiokasida yang terkandung dalam tanaman talas  terdiri dari beta-carotene dan cryptoxanthin, yang membantu memperbaiki penglihatan. Dapat mencegah terjadinya penyakit katarak. Selain itu beta-carotene bisa membantu mengatasi penyakit jantung.

2. Menyehatkan Pencernaan
Lompong  dapat mengurangi masalah-masalah pencernaan seperti produk gas yang berlebih, kembung, diare, dan kram perut. Serat yang terkandung dalam umbi talas sangat penting untuk menyehatkan pencernaan. Dengan kesehatan pencernaan dapat meminimalisasi resiko penyakit kanker.

3.Baik Bagi Penderita Diabetes
Serat makanan dalam umbi talas merupakan faktor penting, bisa mencegah perkembangan penyakit diabetes. Kalau kamu rajin mengkonsumsi talas diiringi dengan diet sehat dan olahraga teratur, kemungkinan kamu dapat menurunkan kadar gula dalam tubuh.

4. Kesehatan Kulit dan Rambut
Kandungan nutrisi yang ada pada tanaman ini dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin  A, E dan B6 berfungsi untuk memperbaiki sel kulit. Dengan mengkonsumsi talas secara rutin, kulit akan cerah dan dapat memberikan kelembapan pada rambut kamu loh Dears. Antioksida yang terkandung dalam lompong mampu mencegah penuaan dini.

5. Meningkatkan Sistem Kekebalan tubuh 
Seperti yang sudah diutarakan, talas mengandung vitamin B6 yang ternyata juga dapat membantu produksi sel darah merah dan sel darah putih. Selain itu juga mengandung vitamin C yang bisa jadi pertahanan kanker. Kamu sering mengkonsumsi  talas secara berkala, maka akan dapat meningkatkan sistem imun sehingga kamu tidak mudah terserang penyakit. 

Oh ya Dears, satu hal yang perlu diperhatikan, talas bisa beracun dalam keadaan mentah karena kandungan oksalat. Namun pengaruh zat berbahaya itu bisa diredam setelah talas dimasak dengan campuran soda kue atau direndam air semalaman. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salaam,